Kali ini saya akan bercerita tentang pengalamannya saya sebagai seorang fulltime internet marketer mengenai suka dan duka yang saya alami. Dimana saya terkadang suka menghadapi pelanggan yang seenak nya, dan tidak mau mengikuti aturan main yang ada. Karena mereka menganggap bahwa "PEMBELI ADALAH RAJA".
Pacar saya langsung berkata ( memberikan masukan ) :
” Kamu salah! Pembeli bukanlah raja. Pembeli adalah mitra. Pembeli adalah rekan kerja. Pembeli adalah rekan bisnis. Pembeli dan penjual sama-sama mempunyai kepentingan dan kebutuhan, oleh karena itu mereka bertransaksi. Pembeli dan Penjual mempunyai kedudukan yang sama.”
Itu yang dikatakan oleh pacar saya. Pacar saya adalah seorang mahasiswa yang masih sedang kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di depok manajemen bisnis. Dan saat ini dia sudah memiliki usaha percetakan yang dia kelola sendiri dengn 4 karyawan selama 4 tahun, sudah banyak pengalaman dia dalam menemukan berbagai macam costomernya dalam menggunakan jasanya.
” Pemahaman bahwa pembeli adalah raja adalah metode dan pemahaman kuno, pada jaman sekarang ini sudah tidak berlaku hal semacam itu. Pembeli dan penjual memiliki kedudukan yang sama.” ujarnya.
Saya kemudian berpikir, benar juga apa yang diakatan pacar saya. Pembeli dan penjual memiliki kedudukan yang sama. Mereka sama-sama mempunyai kode etik dan aturan sebagai pembeli dan penjual. Masing – masing harus mematuhi aturan tersebut.
Jadi kesimpulannya:
"Seorang pembeli harus bisa menghargai penjual, dan seorang penjual juga harus bisa menghargai pembeli".
Anda setuju dengan kutipan diatas? Bagaimana pendapat anda ... ???
Saya setuju bahwa pembeli dan penjual punya kode etik masing-masing dan keduanya terikat dalam aturan jual beli yang sama-sama disepakati. Pengertian raja disini bukan mutlak seperti raja pada hakikat yang sebenarnya tetapi ada pada sebut saja service yang diberikan, support dari penjual, attitudenya si penjual, dan lain-lain yang seolah-olah pembeli adalah " raja" kita. Diluar itu ya gak bisa seenaknya dong..kalo begitu sih si pembeli bisa jadi preman dan sipenjual bisa jadi penipu..
ReplyDeleteSetuju mas, tapi gimana cara biar pembeli juga berpikir begitu ya ? Percuma juga klo hanya penjual yang berpikiran seperti ini
ReplyDeleteMemang pembeli adalah raja itu hanya terletak pada siapa yang membutuhkan, memang keduanya berkedudukan sama, kalo saya yang dilahirkan dikota solo segala aktifitas yg saya lakukan saya selaraskan dgn nurani, bagi saya nurani lebih utama daripada otak yg bicara. Nurani tidak mungkin akan menipu tetapi kalo otak banyak berdalih
ReplyDeleteSaya sangat setuju dgn saling menghormati dan saling menghargai.Dunia akan Tenang dan Damai,apabila saling menghormati dan saling menghargai.Dunia tdk Tenang dan Damai,karena org-org yg mementingkan Diri sendiri,tdk menghormati dan tdk menghargai org lain.Dan menurut ilmu dari RASULULLAH,Wajib hukumnya Hablum minan'nas bagus,yaitu menghormati dan menghargai org lain.Mohon ma''af yg sebesar-2nya,bila tdk berkenan.Trmksh,smg sukses dan dlm kebahagiaan selalu.
ReplyDeleteya pembeli dan penjual adalah simbiose mutualisme jadi harus saling menguntungkan
ReplyDeleteSetuju bahkan sangat setuju, itu METODE DAN PEMAHAMAN KUNO. tapi berita baiknya HAMPIR semua penjual yang ingin terjadi adanya transaksi.setau saya tetap melestarikannya bahkan lebih gencar dalam aplikasinya. Menurut saya kita perlu bijak dalam menempatkan diri. diperlukan keseimbangan antara pikiran dan hatinurani. antara akal dan perasaan. antara penjual dan pembeli. antara yang membutuhkan dan melayani.
ReplyDeleteleonidas: Semua butuh proses dan itu harus di mulai dari diri kita sendiri :-)
ReplyDeleteSetuju sekali, karena kalau kita menganggap bahwa pembeli adalah raja, maka kita bisa-bisa diperlakukan dengan sewenang-wenang oleh pembeli yang memanfaatkan aturan "pembeli adalah raja" ini. Pembeli adalah partner dan mitra kita yang saling berhubungan. karena anda bukan penjual bila tanpa pembeli, begitu juga sebaliknya.
ReplyDeleteilmu baru bwt saya ...tx
ReplyDeleteaku dah cb masukkan emailku.................... tp kok gk ada kiriman email apapun dr bisnis ini ............
ReplyDeleteAnonim: Maksud anda dalam mendapatkan bonus gratis pak?
ReplyDeleteCoba anda cek lagi email anda.
saya setuju bahwa pembeli dan penjual sama, dalam arti bahwa kedua2duanya saling berhbungan satu dengan yang lain, sehingga pembeli maupun penjual harus saling menghargai.
ReplyDeleteya selama tidak ada yang dirugikan sih ok..ok aja, rumusnya sih pembeli mempunyai hak memilih penjual yg mau dijadikan mitra, dan penjual wajib melayani pembeli yang sudah dipilih menjadi mitranya sesuai rules yg disepakati.
ReplyDelete